Senin, 14 Februari 2011

Catatan kapten ardi, Bogor 5:11 pm (kamis,27/01/11)

“Akan selalu ada tetesan air mata disetiap guratan senyum, akan selalu ada perpisahan di setiap pertemuan, dan akan selalu ada yang menemani disaat kesendirian.

          Jujur, lagi ngerasa banyak banget tekanan yang harus gua lewatin. Lebih dari itu, bahkan gua harus ngalahin diri gua sendiri dengan hal yang berkaitan dengan EGO. Sudah letih rasanya tangan ini untuk terus mencoba menuliskan apa yang gua rasain, sudah tak kuasa rasanya bibir berucap tentang harapan-harapan di masa depan kelak. Disaat bersamaan, telinga pun seolah enggan mendengar kata-kata dan sekelumit pertanyaan mengenai kehidupan nanti.

           Dan sudah terlalu banyak kekesalan hati yang tertahankan, klimaksnya pada kontraksi kelenjar lakrimal. Akhirnya kelopak mata pun mengakui kekalahannya, dengan meneteskan air yang konon bisa mengeluarkan toxin itu.
           Gua benar-benar lagi ngerasain rasa yang gatau apa namanya. Mungkin ini peringatan dari Nya. Atas semua perbuatan yang telah gua lakukan. Cuma butuh orang-orang yang peduli, dan mau mendengarkan celotehan ini. Bahkan ketika celotehannya tak jelas apa yang dimaksud. Cuma butuh teman ..... yang mungkin masih sibuk berjuang untuk tetap bertahan di roda kehidupan yang berotasi makin kencang.
            Terima kasih atas pelajarannya, terima kasih atas peringatannya. untuk tidak selalu ada di saat yang dibutuhkan. Membuat gua jadi lebih realistis. Dan sadar ... harus berjuang sendiri, berkawan dengan mimpi dan segudang harapan yang kelak akan kita rasakan bersama manis nya buah perjuangan itu.

Catatan kapten ardi, Bogor 5:11 pm (kamis,27/01/11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar