Sabtu, 26 Maret 2011

13 Agustus 2011

"Pihak afs internasional bekerjasama dengan pemeritah jepang sepakat untuk mengundur keberangkatan kalian menjadi bulan Agustus mengingat ........."

Jelas terekam kalimat seperti itu, dan yang kelanjutannya sangat tidak ingin gua terka maksudnya. Beberapa bayangan kehidupan baru yang akan dijalani 6 hari lagi nyatanya pelru diundur menjadi 6 bulan lagi. sebuah konspirasi alam semesta mengenai intuisi-intuisi yang seringkali menyeruak ke permukaan pikiran gua beberapa minggu terakhir. selalu bilang ke beberapa teman gua : "kayaknya ga bakal jadi berangkat deh"
dan, WOOOOZ! terbukti lah hal itu. walaupun gua tidak punya keinginan jelas untuk ke Jepang dibanding 6 kandidat lainnya yang datang jauh dari berbagai pulau di Indonesia, gua tidak terlalu kecewa. tapi melihat wajah teman-teman gua yang jelas jauh bertolak belakang dengan gua.

Pernah ngerasain betapa sakitnya, seakan melihat poster yang bertuliskan "Gantungkan mimpimu setinggi bintang di angkasa" dan letaknya bersebelahan "Semakin Tinggi melompat, Semakin sakit ketika terjatuh". 
Tapi tenang, gua selalu bersyukur atas kejadian yang baru pertama kali sepanjang sejarah Bina Antarbudaya ini. "Ini pasti ada maksud tesendiri kok", kalimat penghibur yang sering diucapkan pecundang untuk dirinya sendiri. tapi itu bener kan?

Bayangin beberapa acara di sekolah yang ga bakal gua lewatin? bayangin masih bisa berkumpul sama keluarga di rumah, yang bentar lagi akan menambah anggota baru. Betapa euforia perayaan ulang tahun teman-teman gua yang bakal membagi kebahagiaannya dengan gua? dan Betapa ramahnya masyarakat Indonesia serta tulisan dipinggir jalan yang masih dengan fasih gua baca?

Karena, mungkin beberapa bulan lagi. kalau program itu tidak dibatalkan. semua pasti berbeda. siapkah untuk itu? tidak. tapi rasanya, kalau megikuti nafsu pribadi. saat 13 Agustus nanti, gua bakal jadi orang pertama yang masuk ke ruang tunggu. Irasional, dan hanya sekedar celotehan siswa yang terbakar semangat pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar